Saturday 1 October 2016

Candi Ijo, Surga Pemburu Sunset di Timur Yogyakarta

Bila teman-teman diminta untuk menyebutkan nama-nama candi yang ada di seputaran wilayah Jogja, apa yang kalian pikirkan ? Borobudur ? Prambanan ? Atau, Ratu Boko ? Yap, yang saya sebutkan tadi adalah candi-candi yang bisa dibilang sudah terlau mainstream. Candi Borobudur tiap tahunnya dikunjungi ratusan ribu turis, baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Begitu pula dengan Candi Prambanan. Candi Ratu Boko, bisa dibilang juga sedangb populer belakangan ini. Yang mau saya bagikan ke teman-teman kali ini adalah Candi Ijo. Ya, Candi Ijo. Belum pernah mendengar ? Bagi teman-teman yang berasal dari Jogja mungkin sudah akrab mendengar nama candi ini. Candi bisa dibilang adalah candi dengan letak tertinggi yang berada di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya

Seperti yang saya katakan di paragraf awal, Candi Ijo adalah candi letaknya paling tinggi. Akses jalan untuk menuju kesana, saya rasa sudah cukup lumayan, meskipun ada sedikit jalan berlubang menjelang sampai kesana. Bil teman-teman dari arah barat/Kota Jogja, kalian bisa lewat Jalan Solo, kemudian memutar lewat jalan tembus ke Piyungan. Nanti sudah ada petunjuk arah menuju Candi Ijo. Bila kalian dari arah Kota Solo, bisa melalui Jalan Piyungan-Wonosari, nanti teman-teman tidak perlu khawatir tersesat, karena rambu menuju lokasi saya pikir sudah sangat lengkap.

Ketika akan memasuki komplek candi, pengunjung harus mengisi buku tamu di pos satpam, dan seingat saya saat terakhir berkunjung kesana bulan Agustus kemarin pengunjung tidak ditarik biaya sama sekali. Candi bercorak Hindu ini memiliki 11 teras berundak yang menggambarkan simbol-simbo dalam agama Hindu. Di bagian teras paling atas, adalah tempat favorit pengunjung untuk berfoto dan melihat pemandangan disekitar candi. Disini terdapat tiga candi utama yang menjadi perlambang Trimurti, atau tiga dewa tertinggi dala agama Hindu.

Pada bagian paling atas candi inilah pengunjung bisa menikmati pemandangan berupa perbukitan dan juga menyaksikan lalu lintas pesawat di bandara Adi Sucipto. Ditemani semilir angin sore hari, apabila beruntung pengunjung dapat menyaksikan gagahnya gunung Merapi di sebelah utara. Sebagaimana situs purbakala lainnya, jam buka Candi Ijo sampai pukul 5.30 sore, lebih dari itu candi sudah tutup. Oh iya, waktu terbaik ke tempat ini, menurut saya mulai jam 2.30 sore karena sinar matahari sudah tidak terlalu menyengat.

So, tunggu apalagi, yuklah ke Candi Ijo :-D

Tiga candi ikonik

Candi paling atas

Sunsetnya ketutupan awan 
Lihat juga videonya ya teman-teman, biar tahu gimana kondisi jalan ke Candi Ijo 
video perjalanan ke candi ijo


Monday 14 December 2015

Menikmati Manchester United Sebagai Tim Biasa

Menikmati MU sebagai tim biasa
Louis Van Gaal



Pendukung Manchester United seperti muntab, tidak semua sih, mungkin saya saja dan beberapa orang lainnya. Kekalahan melawan AFC Bournemouth adalah puncak dari segala kemuakan, sekaligus kegeraman yang membuat gigi bergemeletak tak karuan.

Sejak akhir November, tren permainan United memang menurun. Itu bisa dilihat dari hasil-hasil pertandingan yang dilalui. Rentetan hasil buruk ini seakan memperparah keadaan karena permainan MU yang angin-anginan sejak awal musim. Sebagai pendukung Red Devils sejak era akhir 90-an, saya mencoba untuk, kata orang jawa, ngelus dodo.Bully, caci maki, dan ledekan lainnya kini semakin akrab ditelinga, terutama dari kawan-kawan saya yang mendukung tim rival. 

MU, bisa dibilang sudah kehilangan ciri khas permainan yang jadi identitas klub. Era David Beckham dan Cristiano Ronaldo bisa dibilang adalah identitas sesungguhnya United. Sir Alex Ferguson sukses menunjukkan permainan khas MU, dengan tusukan lewat sayap dan diakhiri dengan crossing ke kotak penalti lawan. Lalu disempurnakan oleh oleh Cristiano Ronaldo yang sukses mengantarkan MU menjuarai liga champions 2007/2008. 

Kini sebagaimana yang dialami fans Manchester United lain di dunia, yang bisa dilakukan hanyalah menikmati saat-saat MU menjadi tim yang biasa-biasa saja, sembari berharap Louis Van Gaal dapat mengembalikan karakter Red Devils lagi.

Monday 30 November 2015

(Catper) Pendakian Keluarga Edisi Lebaran

Setelah lama libur menulis dan juga libur mendaki gunung karena bertepatan dengan bulan puasa, libur lebaran Idul Fitri kemarin saya kembali menghirup udara segar pegunungan.Pendakian ini istimewa menurut saya, karena keinginan untuk naik gunung bareng keluarga akhirnya terlaksana. Alhamdulillah. Istimewanya karena pendakian ini bareng keluarga sendiri, meskipun bukan keluarga inti, lebih tepatnya ikut keluarga paman ke gunung. Gunung yang kami daki adalah gunung Lawu, di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.Peserta pendakian kali ini adalah Om Napik, Tante Antik, dek Akbar, dek Icha, dek Kansa, dek Zahra, dan saya sendiri. Minggu malam 20 Juli, kami ada acara kumpul keluarga besar di sebuah hotel di tepi Telaga Sarangan , baru pada pagi hari keesokan harinya kami berpisah, dan saya ikut keluarga paman mendaki ke gunung Lawu, dan kami naik lewat jalur Cemorosewu. Hari Senin 21 Juli, jam 9.00 WIB kami memulai langkah ini. Jalan dari basecamp menuju pos 1 treknya masih agak landai, dengan beberapa variasi tanjakan yang cukup untuk pemanasan pagi itu. Rombongan kami sengaja meminimalkan untuk banyak berhenti, karena memang trek yang tidak terlalu berat diawal. Setelah berjalan kira-kira satu jam, kami sampai pos 1. Disini kami agak lama berhenti karena tante Antik, dek Kansa, dek Icha, dan dek Zahra nampak kelelahan. Disini kami buka perbekalan, makan buah dan biskuit macan...hehe. Setelah beristirahat sekira 30 menit, kami melanjutkan perjalan menuju pos 2. Trek dari pos 1 ke pos 2 menurut banyak orang adalah trek terjauh antar pos dijalur ini.

 Jalur dari pos 1 ke pos 2 sudah agak terjal treknya, dengan variasi beberapa bonus yang membuat persendian lutut ini overheat. Oh iya, di sepanjang jalur ini jalur sudah terbuka. Kita bisa melihat gumpalan awan terasa sejajar dengan kaki kita, dengan matahari yang membakar kepala. Panjangnya jalur dan teriknya sang surya sukses membuat kami ngos-ngosan. Apalagi sebagian besar diantara kami baru pertama naik gunung. Kami sering berhenti untuk sekedar mengambil nafas. Tetapi meskipun benar-benar menguras tenaga, kami dimanjakan oleh pemandangan yang sangat menyejukkan mata. Setelah berjalan kurang lebih 2 jam, pukul 12.30 siang kami tiba di pos 2. Dan, di pos 2 ini ada warung yang menjual makanan dan air minum kebutuhan pendaki. Disini kami leyeh-leyeh dan memesan makanan di warung ini. Setelah berembug agak lama, kami memutuskan untuk buka tenda disini, dengan pertimbangan adek-adek dan tante saya sudah sangat kelelahan. Di pos 2 ini terdapat sebidang tanah yang dapat digunakan 4 tenda.

 Setelah buka tenda, yang kami lakukan disini makan, minum, ngopi, foto-foto, dan tidur sampai maghrib tiba. Petangnya, sholat maghrib, makan lagi, dan selepas isya' kami memutuskan untuk tidur, mempersiapkan summit esok hari.

Selasa 21 Juli, kami bangun jam 5 pagi. Pos 2 ternyata sudah ramai pagi itu, banyak tenda pendaki yang berdiri disekitar pos. Sebelum melanjutkan ke puncak, kami sarapan dulu dan minum minuman hangat, biar kuat..hehehe. Jam 7 tepat, kami mulai berjalan. Trek dari pos 2 ke pos 3 mulai menanjak dengan beberapa trek landai sebagai variasi. Setengah jalan menuju pos 3, kami mulai terpisah, saya, dek Akbar, dan dek Kansa jalan di depan, sedangkan yang lain dibelakang. Setelah kurang lebih 45 menit, sampailah kami di pos 3. Pagi itu disana juga banyak tenda pendaki. Tak lama kami disini, jam 8 kami lanjut menuju pos 4. Trek dari pos 3 ke pos 4 ini menurut saya adalah trek terberat di jalur Cemorosewu ini. Tanjakan panjang zigzag, dan jalur berbatu adalah kombinasi pas untuk membuat lutut terasa ngilu dan dada sesak karena tipisnya oksigen. Mulai dari pos 3 juga, kami banyak bertemu pendaki yang akan turun. Meskipun berat, pemandangan di bawah cukup memanjakan mata, sejenak melupakan beratnya jalur. Pos 3 ke pos 4 ini dapat ditempuh selama kurang lebih 90 menit. Cuma sebentar di pos 4, kami lanjut ke pos 5 yang menurut pendaki yang kami temui hanya 15 menit waktu tempuhnya. Dan memang, langkah kaki ini terasa ringan setelah menjejak pos 5. Kami tidak berhenti disini, lanjut ke warung Mbok Yem untuk makan siang. Jam 11 siang, kami sampai di warung legendaris ini, dan langsung memesan makanan. Setelah puas mengisi energi, kami lanjut ke puncak. Dari warung Mbok Yem, ambil jalur ke kanan. Waktu tempuh sekitar 15 menit. Di jalur menuju puncak ini, dek Icha sempat akan menyerah, terjalnya trek dan terik matahari membuat air matanya jatuh membasahi tanah. Tapi berkat dorongan dari Om Napik, ayahnya, ia mau untuk lanjut ke puncak.

Jam 12 siang, kami tiba di puncak, alhamdulillah Ya Allah. Puncak Hargo Dumilah ramai siang itu. Banyak pendaki yang antri untuk dapat berfoto di tugu triangulasinya. Pemandangannya, sangat indah. Di timur terlihat pegunungan Wilis, gunung Arjuno-Welirang, dan Semeru yang tampak samar. Di barat terlihat gunung, Merapi, Merbabu, dan, Sindoro, Sumbing. 30 menitan di puncak, kami memutuskan turun. Perjalan turun dari puncak ke pos 2 kami tempuh sekitar 90 menit. Sampai pos 2, kami bongkar tenda dan melanjutkan turun ke basecamp Cemorosewu. Saat turun adalah perjuangan tersendiri. Jalur berbatu membuat lutut ini gampang sekali gemetar, namun kami tetap jalan karena akan sangat sakit justru kalau banyak berhenti. Jam 4.30 sore, sampailah kami di gerbang Cemorosewu, sungguh perjuangan yang berat selama 2 hari 1 malam di gunung Lawu. Rasa lelah seolah terbayar setelah bertemu kembali dengan peradaban. Dari sini kami makan sate kelinci di dekat basecamp Cemorosewu, sebelum lanjut perjalanan pulang ke Ponorogo.

Thank's to :
Allah SWT
Keluarga besar Mulyono HW
Bapak dan Ibu
Om Napik dan tante Antik





Wednesday 4 November 2015

Happy Centenary, PSM Makassar !



Sebenarnya memang agak telat untuk membahas ini. Tapi memang baru sempat untuk menuliskannya sekarang....hehehe. Nggak papalah. Persatuan Sepakbola Makassar, atau yang lebih dikenal dengan sebutan PSM saja, tanggal 2 November 2015 genap berusia 100 tahun. Usia yang tergolong sepuh untuk ukuran klub sepakbola di Indonesia. Dididrikan sebagai Makassar Voetbal Bond, PSM bertransformasi menjadi kesebelasan papan atas negeri ini. Juku Eja  lima kali menjadi juara perserikatan, yaitu tahun 1957, 1959, 1965, 1966, dan 1992

Gaya bermain cepat dan keras namun tidak kasar menjadi trademark sendiri buat tim ini. Sebagai generasi yang lahir tahun 90-an, saya memang tidak sempat menyaksikan striker legendaris Ramang mengoyak gawang lawan. Tapi saya cukup beruntung bisa menyaksikan aksi Kurniawan Dwi Julianto,  Hendro Kartiko dan playmaker brilian Carlos de Melo membawa Ayam Jantan dari Timur menjuarai liga Indonesia musim 1999-2000.  Pada masa itu ikon PSM saat ini, Syamsul Bachri Chaeruddin mungkin masih menyaksikan para legenda itu bermain. 

PSM Makassar Kini. 

PSM Makassar saat ini sedang membangun kembali era kejayaan mereka. Tim kebanggaan Sulawesi Selatan masih setia menjadi bahan pemberitaan diberbagai media. Mereka sempat membelot ke Indonesian Premier League karena tidak puas dengan pengeloalaan liga yang buruk pada tahun 2010. Kini, dengan Syamsul Chaeruddin sebagai jenderal lapangan tengah, PSM coba membangun era baru mereka bersama Rasyid Bakrie dan para pemain muda lain.  Ewako PSM !

Ditulis dengan penuh rasa hormat, dari manusia yang rindu akan atmosfer stadion di Indonesia


Pendakian Penuh Syukur Merbabu, 12-10-2013

 Pendakian ke gunung Merbabu kali ini sebenarnya tidak ada dalam rencana saya waktu itu. Karena adek angkatan saya mengajak ke gunung Prau, tapi sampai H-3 tidak ada kejelasan.Lalu, datanglah tawaran dari dari kakak angkatan untuk memandu rekannya dari Jakarta, tanpa pikir panjang saya mengiyakan ajakan itu. Kami berangkat hari Jumat, 12 September 2012.
Berangkat dari Jogja jam 10 pagi, terpotong sholat jumat, kami tiba di basecamp wekas pukul 2 siang. Berkekuatan 13 orang, kami mulai mendaki jam 4 sore. Trek awal berupa jalan corblok melewati ladang penduduk, sampai di pos 1 berupa makam. Istirahat sebentar disini, kami lanjut berjalan menuju tempat camp di pos 2 jam 7 malam. Agendanya, bangun tenda, makan, lalu tidur karena kami ingin summit attack jam 12 malam.
Dinginnya jam 2 malam di Merbabu tak menyurutkan semangat kami. Jalur menanjak selepas pos 2 jadi sarapan pagi kami saat itu. Sampai akhirnya, kami kebingungan ketika sampai di pertemuan jalur Cunthel dan Wekas, karena saya dan senior saya lupa disini, maklum gelap. Target untuk melihat sunrise di puncak meleset, kami harus puas menikmati matahari terbit selepas sholat subuh di pos Helipad.
Dari pos Helipad, kami melewati jembatan setan, sebelum beristirahat lama di pertemuan jalur puncak kenteng songo-puncak syarif. Setelah tertidur disini selama 1 jam, kami melanjutkan perjalanan dan sampai di puncak Kenteng Songo jam 7 pagi, Alhamdulillah. Tiada lain kegiatan selain berfoto disini.
Jembatan setan
Jam 9 pagi kami mulai turun kembali ke pos 2. Estimasi waktu turun 2 jam, disini rombongan mulai terpecah. Beberapa rekan jalan duluan, sementara saya dan bang faaza dibelakang bersama Anis dan Maula. Kesalahan kami saat akan ke puncak adalah minimnya air yang kami bawa, sehingga teriknya matahari siang itu membuat kami kehausan. Bahkan, wajah Anis pucat karena dehidrasi. Setiap bertemu rombongan pendaki lain, kami bergantian minta minum. Terimakasih, kalian sangat baik. Saat itu saya menyadari betapa pentingnya manajemen logistik, supaya tidak kehabisan bekal. Tepat jam 12 siang, kami sampai di pos 2. Makan siang, packing, lalu turun ke basecamp. Kami turun dari pos 2 jam 1 siang, dan tiba di basecamp jam 4 sore. Di basecamp kami istirahat dan membersihkan diri setelah pendakian melelahkan. Jam 7 malam, saatnya pulang. Disini kami harus berpisah dengan kawan dari Jakarta, karena mereka harus mengejar keberangkatan kereta di stasiun, sedangkan kami langsung ke Jogja. Terimakasih rombongan Jogja, bang Faaza, Dimas, Cak Agus, dan Anis. Terimakasih rombongan Jakarta, Wigi, Tika, Maula, Edwin Parinduri, Edwin Pasaribu, Astrid, Yudi, dan Agus 'setan pacitan'. Semoga lain waktu kita bisa naik gunung bareng lagi :-D
Pos Helipad
Para tangguh, dari kiri: Anis, Wigi, Tika, Maula, Astrid
Para Peserta

Wednesday 26 March 2014

Profil Muhammad Yunus,Peraih Nobel Ekonomi Dari Bangladesh

Muhammad Yunus,lahir di Chittagong, East Bengal, kini Bangladesh), 28 Juni 1940 adalah seorang bankir dari Bangladesh yang mengembangkan konsep kredit mikro, yaitu pengembangan pinjaman skala kecil untuk usahawan miskin yang tidak mampu meminjam dari bank umum. Yunus mengimplementasikan gagasan ini dengan mendirikan Grameen Bank. Ia juga memenangkan Hadiah Budaya Asia Fukuoka XII 2001.
Ia terpilih sebagai penerima Penghargaan Perdamaian Nobel (bersama dengan Grameen Bank) pada tahun 2006.

Muhammad Yunus adalah seorang ekonom Bangladesh dan pendiri Grameen Bank, sebuah lembaga yang menyediakan kredit mikro (kredit kecil untuk rakyat miskin yang memiliki jaminan tidak) untuk membantu klien membangun kredit dan keuangan swasembada. Pada tahun 2006 Yunus dan Grameen menerima Hadiah Nobel Perdamaian "untuk usaha mereka melalui kredit mikro untuk menciptakan pembangunan ekonomi dan sosial dari bawah".

Yunus telah menerima beberapa penghargaan nasional dan internasional lainnya.Dia adalah anggota dewan penasihat di Shahjalal Universitas Sains dan Teknologi. Sebelumnya, dia adalah seorang profesor ekonomi di Chittagong University di mana ia mengembangkan konsep kredit mikro dan keuangan mikro. Pinjaman ini diberikan kepada pengusaha yang terlalu miskin untuk memenuhi syarat untuk kredit bank tradisional. Dia adalah penulis Banker pada buku Miskin dan dua di Model Bisnis Sosial, dan anggota dewan pendiri Grameen Amerika dan Grameen Foundation. Grameen Intel hanyalah salah satu dari ratusan kemitraan publik dan swasta sekarang dimediasi melalui Pemuda dan Yunus. Pada awal tahun 2007 Yunus menunjukkan minat dalam peluncuran sebuah partai politik di Bangladesh bernama Nagorik Shakti (Power Citizen), namun kemudian dibuang rencana. Dia adalah salah satu anggota pendiri Sesepuh Global.

Yunus juga sebagai dewan direksi dari United Nations Foundation, sebuah badan amal publik diciptakan pada tahun 1998 dengan pengusaha dan dermawan Ted Turner senilai $ 1 miliar hadiah untuk mendukung program PBB. Yayasan PBB membangun dan mengimplementasikan kemitraan publik-swasta untuk mengatasi masalah dunia paling mendesak, dan memperluas dukungan bagi PBB.

Pada bulan Maret 2011, setelah berbulan-bulan serangan pemerintah, pemerintah Bangladesh secara kontroversial memecat Yunus dari jabatannya di Grameen Bank, dengan alasan pelanggaran hukum dan batas usia pada posisinya. Pengadilan Tinggi Bangladesh menegaskan penghapusan pada tanggal 8 Maret.. Yunus dan Grameen Bank yang menarik kesimpulan mengklaim penghapusan Yunus itu bermotif politik.
Profesor Yunus dipilih oleh Wharton School of Business untuk film dokumenter PBS, sebagai salah satu 'The 25 Orang Paling Berpengaruh Bisnis dari 25 Tahun Terakhir' Pada tahun 2006, majalah Time terdaftar dia di bawah "60 tahun Pahlawan Asia" sebagai satu. dari 12 pemimpin puncak bisnis Pada tahun 2008., dalam sebuah polling online terbuka, Yunus terpilih sebagai orang intelektual nomor 2 paling atas di dunia dalam daftar Top 100 Intelektual Publik dari Majalah Prospek (Inggris) dan Kebijakan Luar Negeri (Amerika Serikat)

Apa yang dilakukan Muhammad Yunus,seharusnya dapat diikuti oleh pemerintah Indonesia. Dengan keadaan ekonomi rakyat Indonesia dan Bangladesh memiliki kesamaan. Kehadiran lembaga keuangan seperti Grameen Bank sangat dibutuhkan kehadirannya di Indonesia. Sebab mengapa,Indonesia yang memiliki permasalahan ketenagakerjaan seharusnya menggiatkan sektor wirausaha. Pemberian kredit lunak pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus digalakkan lagi. Karena cita-cita Indonesia menuju bangsa yang makmur secara ekonomi tercapai.

Tuesday 1 December 2009

DNS

Sistem Penamaan Domain
DNS (Domain Name System, bahasa Indonesia: Sistem Penamaan Domain) adalah sebuah sistem yang
menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed
database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan
mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap
domain.
DNS menyediakan servis yang cukup penting untuk Internet, bilamana perangkat keras komputer dan jaringan
bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada
umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber
universal (URL) dan alamat e-mail. DNS menghubungkan kebutuhan ini.
Sejarah singkat DNS
Penggunaan nama sebagai pengabstraksi alamat mesin di sebuah jaringan komputer yang lebih dikenal oleh manusia
mengalahkan TCP/IP, dan kembali ke zaman ARPAnet. Dahulu, setiap komputer di jaringan komputer
menggunakan file HOSTS.TXT dari SRI (sekarang SIR International), yang memetakan sebuah alamat ke sebuah
nama (secara teknis, file ini masih ada – sebagian besar sistem operasi modern menggunakannya baik secara baku
maupun melalui konfigurasi, dapat melihat Hosts file untuk menyamakan sebuah nama host menjadi sebuah alamat
IP sebelum melakukan pencarian via DNS). Namun, sistem tersebut diatas mewarisi beberapa keterbatasan yang
mencolok dari sisi prasyarat, setiap saat sebuah alamat komputer berubah, setiap sistem yang hendak berhubungan
dengan komputer tersebut harus melakukan update terhadap file Hosts.
Dengan berkembangnya jaringan komputer, membutuhkan sistem yang bisa dikembangkan: sebuah sistem yang bisa
mengganti alamat host hanya di satu tempat, host lain akan mempelajari perubaha tersebut secara dinamis. Inilah
DNS.
Paul Mockapetris menemukan DNS di tahun 1983; spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan 883. Tahun 1987,
penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC
883 tidak berlaku lagi. Beberapa RFC terkini telah memproposikan beberapa tambahan dari protokol inti DNS.
Teori bekerja DNS
Para Pemain Inti
Pengelola dari sistem DNS terdiri dari tiga komponen:
• DNS resolver, sebuah program klien yang berjalan di komputer pengguna, yang membuat permintaan DNS dari
program aplikasi.
• recursive DNS server, yang melakukan pencarian melalui DNS sebagai tanggapan permintaan dari resolver, dan
mengembalikan jawaban kepada para resolver tersebut;
dan …
• authoritative DNS server yang memberikan jawaban terhadap permintaan dari recursor, baik dalam bentuk
sebuah jawaban, maupun dalam bentuk delegasi (misalkan: mereferensikan ke authoritative DNS server lainnya)Sistem Penamaan Domain 2
Pengertian beberapa bagian dari nama domain
Sebuah nama domain biasanya terdiri dari dua bagian atau lebih (secara teknis disebut label), dipisahkan dengan
titik.
• Label paling kanan menyatakan top-level domain – domain tingkat atas/tinggi (misalkan, alamat
www.wikipedia.org memiliki top-level domain org).
• Setiap label di sebelah kirinya menyatakan sebuah sub-divisi atau subdomain dari domain yang lebih tinggi.
Catatan: “subdomain” menyatakan ketergantungan relatif, bukan absolut. Contoh: wikipedia.org
merupakan subdomain dari domain org, dan id.wikipedia.org dapat membentuk subdomain dari domain
wikipedia.org (pada prakteknya, id.wikipedia.org sesungguhnya mewakili sebuah nama host – lihat
dibawah). Secara teori, pembagian seperti ini dapat mencapai kedalaman 127 level, dan setiap label dapat
terbentuk sampai dengan 63 karakter, selama total nama domain tidak melebihi panjang 255 karakter. Tetapi
secara praktek, beberapa pendaftar nama domain (domain name registry) memiliki batas yang lebih sedikit.
• Terakhir, bagian paling kiri dari bagian nama domain (biasanya) menyatakan nama host. Sisa dari nama domain
menyatakan cara untuk membangun jalur logis untuk informasi yang dibutuhkan; nama host adalah tujuan
sebenarnya dari nama sistem yang dicari alamat IP-nya. Contoh: nama domain www.wikipedia.org
memiliki nama host “www”.
DNS memiliki kumpulan hirarki dari DNS servers. Setiap domain atau subdomain memiliki satu atau lebih
authoritative DNS Servers (server DNS otorisatif) yang mempublikasikan informas tentang domain tersebut dan
nama-nama server dari setiap domain di-”bawah”-nya. Pada puncak hirarki, terdapat root servers- induk server
nama: server yang ditanyakan ketika mencari (menyelesaikan/resolving) dari sebuah nama domain tertinggi
(top-level domain).
Sebuah contoh dari teori rekursif DNS
Sebuah contoh mungkin dapat memperjelas proses ini. Andaikan ada aplikasi yang memerlukan pencarian alamat IP
dari www.wikipedia.org. Aplikasi tersebut bertanya ke DNS recursor lokal.
• Sebelum dimulai, recursor harus mengetahui dimana dapat menemukan root nameserver; administrator dari
recursive DNS server secara manual mengatur (dan melakukan update secara berkala) sebuah file dengan nama
root hints zone (panduan akar DNS) yang menyatakan alamat-alamt IP dari para server tersebut.
• Proses dimulai oleh recursor yang bertanya kepada para root server tersebut – misalkan: server dengan alamat IP
“198.41.0.4″ – pertanyaan “apakah alamat IP dari www.wikipedia.org?”
• Root server menjawab dengan sebuah delegasi, arti kasarnya: “Saya tidak tahu alamat IP dari
www.wikipedia.org, tapi saya “tahu” bahwa server DNS di 204.74.112.1 memiliki informasi tentang domain
org.”
• Recursor DNS lokal kemudian bertanya kepada server DNS (yaitu: 204.74.112.1) pertanyaan yang sama seperti
yang diberikan kepada root server. “apa alamat IP dari www.wikipedia.org?”. (umumnya) akan didapatkan
jawaban yang sejenis, “saya tidak tahu alamat dari www.wikipedia.org, tapi saya “tahu” bahwa server
207.142.131.234 memiliki informasi dari domain wikipedia.org.”
• Akhirnya, pertanyaan beralih kepada server DNS ketiga (207.142.131.234), yang menjawab dengan alamat IP
yang dibutuhkan.
Proses ini menggunakan pencarian rekursif (recursion / recursive searching).Sistem Penamaan Domain 3
Pengertian pendaftaran domain dan glue records
Membaca contoh diatas, Anda mungkin bertanya: “bagaimana caranya DNS server 204.74.112.1 tahu alamat IP
mana yang diberikan untuk domain wikipedia.org?” Pada awal proses, kita mencatat bahwa sebuah DNS
recursor memiliki alamat IP dari para root server yang (kurang-lebih) didata secara explisit (hard coded). Mirip
dengan hal tersebut, server nama (name server) yang otoritatif untuk top-level domain mengalami perubahan yang
jarang.
Namun, server nama yang memberikan jawaban otorisatif bagi nama domain yang umum mengalami perubahan
yang cukup sering. Sebagai bagian dari proses pendaftaran sebuah nama domain (dan beberapa waktu sesudahnya),
pendaftar memberikan pendaftaran dengan server nama yang akan mengotorisasikan nama domain tersebut; maka
ketika mendaftar wikipedia.org, domain tersebut terhubung dengan server nama gunther.bomis.com dan
zwinger.wikipedia.org di pendaftar .org. Kemudian, dari contoh di atas, ketika server dikenali sebagai
204.74.112.1 menerima sebuah permintaan, DNS server memindai daftar domain yang ada, mencari
wikipedia.org, dan mengembalikan server nama yang terhubung dengan domain tersebut.
Biasanya, server nama muncul berdasarkan urutan nama, selain berdasarkan alamat IP. Hal ini menimbulkan string
lain dari permintaan DNS untuk menyelesaikan nama dari server nama; ketika sebuah alamat IP dari server nama
mendapatkan sebuah pendaftaran di zona induk, para programmer jaringan komputer menamakannya sebuah glue
record (daftar lekat???)
DNS dalam praktek
Ketika sebuah aplikasi (misalkan web broswer), hendak mencari alamat IP dari sebuah nama domain, aplikasi
tersebut tidak harus mengikuti seluruh langkah yang disebutkan dalam teori diatas. Kita akan melihat dulu konsep
caching, lalu mengertikan operasi DNS di “dunia nyata”.
Caching dan masa hidup (caching and time to live)
Karena jumlah permintaan yang besar dari sistem seperti DNS, perancang DNS menginginkan penyediaan
mekanisme yang bisa mengurangi beban dari masing-masing server DNS. Rencana mekanisnya menyarankan bahwa
ketika sebuah DNS resolver (klien) menerima sebuah jawaban DNS, informasi tersebut akan di cache untuk jangka
waktu tertentu. Sebuah nilai (yang di-set oleh administrator dari server DNS yang memberikan jawaban)
menyebutnya sebagai time to live (masa hidup), atau TTL yang mendefinisikan periode tersebut. Saat jawaban
masuk ke dalam cache, resolver akan mengacu kepada jawaban yang disimpan di cache tersebut; hanya ketika TTL
usai (atau saat administrator mengosongkan jawaban dari memori resolver secara manual) maka resolver
menghubungi server DNS untuk informasi yang sama.
Waktu propagasi (propagation time)
Satu akibat penting dari arsitektur tersebar dan cache adalah perubahan kepada suatu DNS tidak selalu efektif secara
langsung dalam skala besar/global. Contoh berikut mungkin akan menjelaskannya: Jika seorang administrator telah
mengatur TTL selama 6 jam untuk host www.wikipedia.org, kemudian mengganti alamat IP dari
www.wikipedia.org pada pk 12:01, administrator harus mempertimbangkan bahwa ada (paling tidak) satu
individu yang menyimpan cache jawaban dengan nilai lama pada pk 12:00 yang tidak akan menghubungi server
DNS sampai dengan pk 18:00. Periode antara pk 12:00 dan pk 18:00 dalam contoh ini disebut sebagai waktu
propagasi (propagation time), yang bisa didefiniskan sebagai periode waktu yang berawal antara saat terjadi
perubahan dari data DNS, dan berakhir sesudah waktu maksimum yang telah ditentukan oleh TTL berlalu. Ini akan
mengarahkan kepada pertimbangan logis yang penting ketika membuat perubahan kepada DNS: tidak semua akan
melihat hal yang sama seperti yang Anda lihat. RFC1537
[1]
dapat membantu penjelasan ini.Sistem Penamaan Domain 4
DNS di dunia nyata
Di dunia nyata, user tidak berhadapan langsung dengan DNS resolver – mereka berhadapan dengan program seperti
web brower (Mozilla Firefox, Safari, Opera, Internet Explorer, Netscape, Konqueror dan lain-lain dan klien mail
(Outlook Express, Mozilla Thunderbird dan lain-lain). Ketika user melakukan aktivitas yang meminta pencarian
DNS (umumnya, nyaris semua aktivitas yang menggunakan Internet), program tersebut mengirimkan permintaan ke
DNS Resolver yang ada di dalam sistem operasi.
DNS resolver akan selalu memiliki cache (lihat diatas) yang memiliki isi pencarian terakhir. Jika cache dapat
memberikan jawaban kepada permintaan DNS, resolver akan menggunakan nilai yang ada di dalam cache kepada
program yang memerlukan. Kalau cache tidak memiliki jawabannya, resolver akan mengirimkan permintaan ke
server DNS tertentu. Untuk kebanyakan pengguna di rumah, Internet Service Provider(ISP) yang menghubungkan
komputer tersebut biasanya akan menyediakan server DNS: pengguna tersebut akan mendata alamat server secara
manual atau menggunakan DHCP untuk melakukan pendataan tersebut. Jika administrator sistem telah
mengkonfigurasi sistem untuk menggunakan server DNS mereka sendiri, DNS resolver umumnya akan mengacu ke
server nama mereka. Server nama ini akan mengikuti proses yang disebutkan di Teori DNS, baik mereka
menemukan jawabannya maupun tidak. Hasil pencarian akan diberikan kepada DNS resolver; diasumsikan telah
ditemukan jawaban, resolver akan menyimpan hasilnya di cache untuk penggunaan berikutnya, dan memberikan
hasilnya kepada software yang meminta pencarian DNS tersebut.
Sebagai bagian akhir dari kerumitan ini, beberapa aplikasi seperti web browser juga memiliki DNS cache mereka
sendiri, tujuannya adalah untuk mengurangi penggunaan referensi DNS resolver, yang akan meningkatkan kesulitan
untuk melakukan debug DNS, yang menimbulkan kerancuan data yang lebih akurat. Cache seperti ini umumnya
memiliki masa yang singkat dalam hitungan 1 menit.
Penerapan DNS lainnya
Sistem yang dijabarkan diatas memberikan skenario yang disederhanakan. DNS meliputi beberapa fungsi lainnya:
• Nama host dan alamat IP tidak berarti terhubung secara satu-banding-satu. Banyak nama host yang diwakili
melalui alamat IP tunggal: gabungan dengan pengasuhan maya (virtual hosting), hal ini memungkinkan satu
komputer untuk malayani beberapa situs web. Selain itu, sebuah nama host dapat mewakili beberapa alamat IP:
ini akan membantu toleransi kesalahan (fault tolerance dan penyebaran beban (load distribution), juga membantu
suatu situs berpindah dari satu lokasi fisik ke lokasi fisik lainnya secara mudah.
• Ada cukup banyak kegunaan DNS selain menerjemahkan nama ke alamat IP. Contoh:, agen pemindahan surat
Mail transfer agents(MTA) menggunakan DNS untuk mencari tujuan pengiriman E-mail untuk alamat tertentu.
Domain yang menginformasikan pemetaan exchange disediakan melalui rekod MX (MX record) yang
meningkatkan lapisan tambahan untuk toleransi kesalahan dan penyebaran beban selain dari fungsi pemetaan
nama ke alamat IP.
• Kerangka Peraturan Pengiriman (Sender Policy Framework) secara kontroversi menggunakan keuntungan jenis
rekod DNS, dikenal sebagai rekod TXT.
• Menyediakan keluwesan untuk kegagalan komputer, beberapa server DNS memberikan perlindungan untuk setiap
domain. Tepatnya, tigabelas server akar (root servers) digunakan oleh seluruh dunia. Program DNS maupun
sistem operasi memiliki alamat IP dari seluruh server ini. Amerika Serikat memiliki, secara angka, semua kecuali
tiga dari server akar tersebut. Namun, dikarenakan banyak server akar menerapkan anycast, yang memungkinkan
beberapa komputer yang berbeda dapat berbagi alamat IP yang sama untuk mengirimkan satu jenis services
melalui area geografis yang luas, banyak server yang secara fisik (bukan sekedar angka) terletak di luar Amerika
Serikat.
DNS menggunanakn TCP dan UDP di port komputer 53 untuk melayani permintaan DNS. Nyaris semua permintaan
DNS berisi permintaan UDP tunggal dari klien yang dikuti oleh jawaban UDP tunggal dari server. Umumnya TCP
ikut terlibat hanya ketika ukuran data jawaban melebihi 512 byte, atau untuk pertukaaran zona DNS zone transferSistem Penamaan Domain 5
Jenis-jenis catatan DNS
Beberapa kelompok penting dari data yang disimpan di dalam DNS adalah sebagai berikut:
• A record atau catatan alamat memetakan sebuah nama host ke alamat IP 32-bit (untuk IPv4).
• AAAA record atau catatan alamat IPv6 memetakan sebuah nama host ke alamat IP 128-bit (untuk IPv6).
• CNAME record atau catatan nama kanonik membuat alias untuk nama domain. Domain yang di-alias-kan
memiliki seluruh subdomain dan rekod DNS seperti aslinya.
• [MX record]] atau catatan pertukaran surat’ memetakan sebuah nama domain ke dalam daftar mail exchange
server untuk domain tersebut.
• PTR record atau catatan penunjuk memetakan sebuah nama host ke nama kanonik untuk host tersebut.
Pembuatan rekod PTR untuk sebuah nama host di dalam domain in-addr.arpa yang mewakili sebuah
alamat IP menerapkan pencarian balik DNS (reverse DNS lookup) untuk alamat tersebut. Contohnya (saat
penulisan / penerjemahan artikel ini), www.icann.net memiliki alamat IP 192.0.34.164, tetapi sebuah rekod
PTR memetakan ,,164.34.0.192.in-addr.arpa ke nama kanoniknya: referrals.icann.org.
• NS record atau catatan server nama memetakan sebuah nama domain ke dalam satu daftar dari server DNS
untuk domain tersebut. Pewakilan bergantung kepada rekod NS.
• SOA record atau catatan otoritas awal (Start of Authority) mengacu server DNS yang mengediakan otorisasi
informasi tentang sebuah domain Internet.
• SRV record adalah catatan lokasi secara umum.
• Catatan TXT mengijinkan administrator untuk memasukan data acak ke dalam catatan DNS; catatan ini juga
digunakan di spesifikasi Sender Policy Framework.
Jenis catatan lainnya semata-mata untuk penyediaan informasi (contohnya, catatan LOC memberikan letak lokasi
fisik dari sebuah host, atau data ujicoba (misalkan, catatan WKS memberikan sebuah daftar dari server yang
memberikan servis yang dikenal (well-known service) seperti HTTP atau POP3 untuk sebuah domain.
Nama domain yang diinternasionalkan
Nama domain harus menggunakan satu sub-kumpulan dari karakter ASCII, hal ini mencegah beberapa bahasa untuk
menggunakan nama maupun kata lokal mereka. ICANN telah menyetujui Punycode yang berbasiskan sistem IDNA,
yang memetakan string Unicode ke karakter set yang valid untuk DNS, sebagai bentuk penyelesaian untuk masalah
ini, dan beberapa registries sudah mengadopsi metode IDNS ini.
Perangkat lunak DNS
Beberapa jenis perangakat lunak DNS menerapkan metode DNS, beberapa diantaranya:
• BIND (Berkeley Internet Name Domain)
• djbdns (Daniel J. Bernstein’s DNS)
• MaraDNS
• QIP (Lucent Technologies)
• NSD (Name Server Daemon)
• PowerDNS
• Microsoft DNS (untuk edisi server dari Windows 2000 dan Windows 2003)
Utiliti berorientasi DNS termasuk:
• dig (the domain information groper)Sistem Penamaan Domain 6
Pengguna legal dari domain
Pendaftar (registrant)
Tidak satupun individu di dunia yang “memiliki” nama domain kecuali Network Information Centre (NIC), atau
pendaftar nama domain (domain name registry). Sebagian besar dari NIC di dunia menerima biaya tahunan dari para
pengguna legal dengan tujuan bagi si pengguna legal menggunakan nama domain tersebut. Jadi sejenis perjanjian
sewa-menyewa terjadi, bergantung kepada syarat dan ketentuan pendaftar. Bergantung kepada beberpa peraturan
penamaan dari para pendaftar, pengguna legal dikenal sebagai “pendaftar” (registrants) atau sebagai “pemegang
domain” (domain holders)
ICANN memegang daftar lengkap untuk pendaftar domain di seluruh dunia. Siapapun dapat menemukan pengguna
legal dari sebuah domain dengan mencari melalui basis data WHOIS yang disimpan oleh beberpa pendaftar domain.
Di (lebih kurang) 240 country code top-level domains (ccTLDs), pendaftar domain memegang sebuah acuan
WHOIS (pendaftar dan nama server). Contohnya, IDNIC, NIC Indonesia, memegang informasi otorisatif WHOIS
untuk nama domain .ID.
Namun, beberapa pendaftar domain, seperti VeriSign, menggunakan model pendaftar-pengguna. Untuk nama
domain .COM dan .NET, pendaftar domain, VeriSign memegang informasi dasar WHOIS )pemegang domain dan
server nama). Siapapun dapat mencari detil WHOIS (Pemegang domain, server nama, tanggal berlaku, dan lain
sebagainya) melalui pendaftar.
Sejak sekitar 2001, kebanyakan pendaftar gTLD (.ORG, .BIZ, .INFO) telah mengadopsi metode penfatar “tebal”,
menyimpan otoritatif WHOIS di beberapa pendaftar dan bukan pendaftar itu saja.
Kontak Administratif (Administrative Contact)
Satu pemegang domain biasanya menunjuk kontak administratif untuk menangani nama domain. Fungsi manajemen
didelegasikan ke kontak administratif yang mencakup (diantaranya):
• keharusan untuk mengikuti syarat dari pendaftar domain dengan tujuan memiliki hak untuk menggunakan nama
domain
• otorisasi untuk melakukan update ke alamat fisik, alamat email dan nomor telepon dan lain sebagainya via
WHOIS
Kontak Teknis (Technical Contact)
Satu kontak teknis menangani server nama dari sebuah nama domain. Beberapa dari banuak fungsi kontak teknis
termasuk:
• memastikan bahwa konfigurasi dari nama domain mengikuti syarat dari pendaftar domain
• update zona domain
• menyediakan fungsi 24×7 untuk ke server nama (yang membuat nama domain bisa diakses)Sistem Penamaan Domain 7
Kontak Pembayaran (Billing Contact)
Tidak perlu dijelaskan, pihak ini adalah yang menerima tagihan dari NIC.
Server Nama (Name Servers)
Disebut sebagai server nama otoritatif yang mengasuh zona nama domain dari sebuah nama domain.
Politik
Banyak penyelidikan telah menyuarakan kritik dari metode yang digunakan sekarang untuk mengatur kepemilikan
domain. Umumnya, kritik mengklaim penyalahgunaan dengan monopoli, seperti VeriSign Inc dan masalah-masalah
dengan penunjukkan dari top-level domain (TLD). Lembaga international ICANN (Internet Corporation for
Assigned Names and Numbers) memelihara industri nama domain.